1. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran
Flora dan Fauna
Beberapa
faktor yang mempengaruhi keberadan flora dan fauna di muka bumi diantaranya
ialah faktor klimatik (iklim), edafik (tanah),
dan biotik (makhluk hidup).
1.
Faktor Iklim
Faktor-faktor iklim
yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembaban
udara, angin, dan curah hujan
A.
Suhu
Sumber
panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi matahari secara langsung
maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan
tetapi karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian
dan albedo maka suhunya akan berbeda-beda disetiap tempat. Sehubungan
dengan itu biasanya tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap suhu
lingkungan fisiknya, sehingga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi dan
sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makluk hidup secara permanen.
Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil
beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan lainnya beradaptasi
dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.
Bagi
tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula
tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi
untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
Berdasarkan
faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
1.
Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang
hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim
panas. Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah
lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual adalah
tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
2.
Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai
mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah di musim dingin secara
bergantian, sehingga dapat berkembang terus-menerus. Kemampuan inilah menyebabkan
kelompok vegetasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.
B.
Kelembaban Udara
Kelembaban
udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat hara
penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat berperan
dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia
dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.
Berdasarkan
tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan dibedakan
menjadi empat yaitu :
1. Xerofit,
berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang
berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering. Daerah
persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ). Contohnya kaktus.
2. Hidrofit,
berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi
hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada lingkungan yang
berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem
perakaran yang dangkal, namun daunnya lebar-lebar dengan
ruang renik ( stomata ), mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan
daun-daunnya mengarah kearah datangnya sinar matahari. Contohnya teratai,
enceng gondok, paku-pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
3. Mesofit,
berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan.
Jadimesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-daerah
lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat
di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif
merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
4. Tropofit yaitu
kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi
yang berubah-ubah ( menguntungkan dan tidak menguntungkan ) . Vegetasi kelompok
ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim
dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang
besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan
sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka kelompok
vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis.
C.
Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan
menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis.
Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 )
dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer
sebagai hasil lainnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan
bumi merupakan sumber energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan
kehidupannya.
D.
Curah hujan
Air
merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi
lingkungan kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme
terutama berasal dari hujan atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah
hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan
juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang mendiaminya. Hal ini disebabkan
tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan sumber makanan bagi hewan.
E.
Angin
Bagi
tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan
kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan
dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan
baru.
2.
Faktor tanah
Sebagai
media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh
terhadap persebaran tumbuhan.
Faktor
tanah dsebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang
artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor
edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan
vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.
1.
Tekstur tanah.
Tekstur
tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa
tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah
sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah.
Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata
air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak tersebar merata.
Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi
tumbuh-tumbuhan.
2.
Struktur tanah
Struktur
tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat
tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan
perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas )
dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan
permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh
bagian tanah.
3.
Keasaman tanah
Kesuburan
tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia
antar tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah
dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat,
maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral
untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada
di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.
3.
Faktor topografi
Faktor
topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu
tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula
perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang
berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena
vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh
sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk
daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Faktor
topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang
miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin
besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan
tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap unitnya mempunyai
jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini
disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara cepat.
4.
Faktor Biotik (Manusia, hewan dan tumbuh – tumbuhan)
Manusia
mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah
hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan dengan
melakukan penebangan, reboisasi atau pemupukan. Manusia dapat menyebarkan
tumbuhan dari suatu tmpat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu
mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau
perburuan binatang. Hal ini menunjukkan bahwa faktor manusia berpengaruh
terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain faktor tersebut hewan
juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga
dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran
biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh – tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah.
Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh – tumbuhan
dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya. Contoh bakteri saprofit merupakan
jenis tumbuhan mikro yang membantu penghancuran sampah – sampah di tanah
sehingga dapat menyuburkan tanah.
2.
Jenis flora dan fauna di indonesia
Indonesia adalah
negara yang kaya akan flora dan fauna. Hal ini disebabkan oleh letak geografis Indonesia
di antara dua samudra dan dua benua. Flora adalah tumbuhan dan fauna adalah hewan. Flora dan fauna artinya
dunia tumbuhan dan dunia hewan.
Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh bentang alam yang ada.
1. Flora di Indonesia
Menurut penyelidikan
para ahli, di Indonesia terdapat
kurang lebih 4.500 jenis pohon,1.500 jenis
tumbuhan paku dan
5.000 jenis tumbuhan anggrek
dari jumlah 375.000 jenis yang ada di dunia.
Keadaan tanah dan iklim di Indonesia menyebabkan
tanah di Indonesia subur, sehingga hampir
14% wilayah Indonesia ditumbuhi tanaman yang
sangat lebat. Flora di Indonesia dikelompokkan
menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
a. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis
terdapat di sekitar garis khatulistiwa. Tumbuhannya sangat beragam sehingga sering disebut
hutan heterogen. Wilayah Indonesia yang banyak terdapat
hutan hujan tropis adalah Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua.
b. Hutan musim
Hutan musim adalah
hutan yang terdapat di
daerah yang memiliki musim kemarau cukup
panjang. Hutan ini jenis tumbuhannya sangat
sedikit bahkan cenderung sejenis. Hutan musim
sering disebut hutan homogen. Contoh hutan
musim adalah hutan jati dan hutan pinus.
Wilayah Indonesia yang banyak terdapat hutan
musim adalah Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan
Sulawesi Selatan.
c. Hutan sabana dan
stepa
Hutan sabana adalah
hutan padang rumput
yang banyak semak-semaknya. Stepa adalah
padang rumput yang luas tanpa bersemak.
Keduanya terdapat di daerah yang kering dan
curah hujan yang sedikit. Hutan ini banyak
terdapat di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, dan Madura. Daerah ini cocok dimanfaatkan
sebagai daerah peternakan.
d. Hutan lumut
Hutan lumut adalah
hutan yang hanya ditumbuhi oleh padang lumut. Hutan ini tumbuh di daerah gunung
atau pegunungan yang memiliki ketinggian 1.500 –3.000
meter dan berudara lembab.
2. Fauna di Indonesia
Sama halnya dengan
flora di Indonesia, fauna di Indonesia juga sangat beragam. Ahli flora dan fauna
Alfred Weber dan Wallace membagi wilayah fauna menjadi
tiga bagian, yaitu fauna Asiatis, fauna Peralihan, dan fauna Australis. Ketiganya dipisahkan oleh garis Weber dan garis Wallace.
Garis Weber adalah garis yang digambar oleh
Weber untuk memisahkan habitat fauna tipe Australia dengan fauna tipe Peralihan, sedangkan garis Wallace adalah
garis yang digambar oleh Wallace untuk
memisahkan habitat fauna tipe Peralihan dengan fauna tipe Asia.
a. Fauna Asiatis
Fauna Asiatis memiliki
kesamaan dengan fauna yang hidup di Benua Asia.
Hewan tipe Asia, antara lain harimau, kera, gajah,
orangutan, dan sebagainya. Hewan tipe Asia
banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
b. Fauna Peralihan
Fauna Peralihan tidak
memiliki kesamaan dengan fauna di Asia ataupun fauna di Australia. Fauna tipe
Peralihan umumnya berada di wilayah Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis hewan tipe
ini, antara lain komodo, anoa, babi rusa,
burung malio, dan burung kakaktua.
c. Fauna Australis
Fauna Australis
memiliki kesamaan dengan fauna yang ada di Benua Australia. Jenis hewan tipe ini banyak
hidup di wilayah Indonesia bagian timur, Maluku bagian
timur, dan Irian. Jenis hewan tipe Australis, antara lain burung cenderawasih,
nuri raja, kanguru, kuskus, musang berkantung,
tikus berkantung, dan kasuari.
3.
Ciri-ciri Flora dan Fauna
FAUNA
·
Dia memiliki bulu-bulu yang
indah dengan warna yang lucu. Empat kakinya yang imut, telinganya yang kecil
dan mukanya yang polos dan lucu membuat kita gemas dengan hewan ini. Suara
gonggongan yang kecil, sikap yang manja dan periang membuat ia semakin lucu
untuk kita pelihara. Dia sangat senang memakan cookies dan bermain dengan bola
kecil kesukaannya, dia sangat cerdas, dia bisa berenang, bisa mengerti perintah
dari manusia, dapat membuang kotorannya di wc. Dia hewan yang sangat setia.
·
Bertubuh pipih, kepala
“nyungsep” di bawah pronotumnya yang melebar, berwarna coklat, antenanya
panjang, dan kakinya ditumbuhi duri-duri. Hewan yang menjijikan. Termasuk
hewan yang dapat menularkan penyakit bagi manusia karena menyebabkan diare dan keracunan
jika makanan dihinggapi oleh hewan ini.hidup di tempat kotor dan lembab.
·
Sejenis serangga berwarna hijau,
berkepak dan berkaki panjang yang senang didapati di celahan pokok ataupun
rumput. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari
tubuhnya, kaki belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat.
Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat
dipergunakan untuk terbang, serangga herbivore,sering merusak tanaman, maka
biasanya belalang dibunuh dengan menggunakan indektisida.
·
Motif bulu kuning cerah keputihan
dengan bercak bercak berwarna hitam buram,berekor panjang untuk mengatur
keseimbangan,ada garis hitam seperti lelehan air mata dibawah mata menyudut ke
pinggir alur hidung, merupakan mahluk hidup tercepat di dunia, yang hidup di
darat, masuk dalam ras kucing (Felidae) tetapi tidak memiliki kemampuan
memanjat yang kuat.
·
Merupakan satu-satunya
spesies yang jantannya dapat hamil, bernafas menggunakan insang,
perutnya condong kedepan,ekornya melingkar, hidup dilaut. Bergerak dengan
sangat lamban, berenang dengan tubuh yang tegak dan mereka dapat menganggukkan
kepala ke atas dan ke bawah. Mereka memiliki keanekaragaman warna seperti
hijau, kuning, hitam. Beberapa spesies berwarna transparan sebagian, sehingga
tidak mudah terlihat.
FLORA
·
Tumbuhan ini mampu hidup di hutan
hujan tropik dataran rendah, pegunungan, hutan gambut, hutan meranggas,
tumbuhan karnivora ini memiliki sulur pada ujung daunnya, membentuk kantong
sebagai alat perangkap yang digunakan untuk menangkap mangsanya seperti
serangga dan kodok Warna bibir kantong berwarna merah menebarkan aroma
manis
·
Palma berbentuk perdu atau hampir
tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi
rumpun yang rapat dan kuat.daun berduri,buahnya berwarna coklat biji buah juga
berwarna coklat, bersisik tajam tetapi bisa dimakan,banyak tumbuh di tanah yang
kering.
·
Tumbuhan ini mempertahankan
spora sebagai alat memperbanyak generasinya, tumbuh di daerah
tropis basah yang lembab. Pohonnya tidak bercabang,daunnya berwarna hijau
dan lancip memanjang.
·
Buah ini berasal dari Taiwan, Bentuk
fisiknya mirip dengan buah nanas hanya saja buah ini memiliki sulur /jumbai di
sekujur kulitnya dan buah ini berwarna merah jambu (Pink) dengan daging buah
berbagai jenis antara lain berwarna Putih, Kuning dan Merah dengan biji kecil
berwarna hitam yang sangat lembut dan lunak. Bentuk tanaman hampir mirip
dengan pohon kaktus berupa sulur-sulur yang memanjang khasiat buah untuk
Menyeimbangkan kadar gula darah, Menguatkan ginjal.
·
Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25
meter buahnya berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian
yang kulitnya berwarna merah daun muda berwarna coklat kemerahan, daging atau
isi berwarna putih. Dikenal sebagai “ratu buah”, sebagai pasangan durian, si
“raja buah”. Buah ini mengandung antioksidan
4.
Contoh
Contoh Flora dan Fauna
1)
Flora
wilayah Indonesia Barat Meliputi : Pohon Meranti, Kamper, Taluang dan
Mahoni Bercorak Asia dan termasuk hutan hujan tropis. Penyebaran : Pulau
Sumatra, Jawa, dan Kalimantan
2)
Flora
wilayah Indonesia Timur Meliputi : Pohon Sagu dan Nipah Bercorak
Australia dan termasuk hutan hujan tropis. Penyebaran : Pulau Papua dan
pulau-pulau sekitarnya.
3)
Flora
wilayah Indonesia Tengah Merupakan tipe peralihan antara wilayah barat dan
timur dan termasuk hutan musim, yang meliputi : pohon kayu besi, pinus, kayu
putih, bamboo,dan padang rumput.Penyebaran : Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
Maluku.
A. Wilayah Fauna
1. Fauna Indonesia barat
Fauna Indonesia barat adalah berbagai jenis hewan yang terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia barat sebagai berikut.
Pulau
|
Jenis
Fauna
|
Sumatera
|
gajah, harimau, tapir, badak,
orang utan, kera, pelanduk, siamang, kijang, ular, kambing,
burung kakaktua, kutilang, tekukur, dan gereja
|
Jawa
|
harimau, badak, tapir, domba,
kambing, rusa, kerbau liar, monyet, ular, musang, burung
gereja dan burung belibis.
|
Kalimantan
|
orang utan, kukang, monyet
bekantan, kijang, musang, pelanduk, buaya, burung elang,
pekakak, kakatua, rajawali, serta ular piton dan kobra.
|
2. Fauna Indonesia Tengah
Fauna Indonesia tengah meliputi berbagai jenis hewan yang terdapat di pulau Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Fauna Indonesia tengah sebagai berikut.
Pulau
|
Jenis
Fauna
|
Sulawesi dan sekitarnya
|
rusa, anoa, musang, dan
monyet
|
Kepulauan Nusa tenggara
|
sapi, rusa, komodo, domba, burung
kakaktua, jalak, dan nuri
|
3. Fauna Indonesia Timur
Fauna Indonesia timur meliputi
jenis-jenis fauna yang ditemukan di Papua, Maluku, dan pulau-pulau di
sekitarnya. Fauna Indonesia timur bercorak australis. Berikut ini fauna
Indonesia timur.
Pulau
|
Jenis
Fauna
|
Maluku
|
kuskus, burung nuri,
dan cenderawasih
|
Papua dan sekitarnya
|
rusa, kanguru,
burung cenderawasih, kakaktua raja, kasuari, dan parkit.
|
B. flora di
Indonesia
Tanah yang subur menyebabkan
berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia.
Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku
pakuan, dan 5.000 jenis anggrek.
1. Flora Indonesia barat
Flora Indonesia bagian barat
meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Pulau Sumatra, Jawa,
Kalimatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis flora Indonesia
bagian barat memiliki persamaan dengan tumbuhan yang terdapat di Asia.
Pulau
|
Jenis
Flora
|
Sumatera
|
pinus, kamper, meranti, kayu
besi, kayu manis, beringin, dan raflesia
|
Jawa
|
jati meranti,
mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek, dan bugenvil
|
Kalimantan
|
ramin, kamper, meranti, besi,
jelutung, bakau, pinus, dan rotan
|
2. Flora Indonesia tengah
Flora Indonesia tengah
meliputi tumbuhan yang terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan
Maluku. Di Nusa Tenggara terdapat padang rumput alami yang
baik untuk daerah peternakan. Penyebabnya adalah curah
hujan yang rendah.
Pulau
|
Jenis
Flora
|
Sulawesi
|
eboni, kayu besi, pinus, kayu
hitam, rotan, dan beberapa jenis bunga anggrek
|
Nusa Tenggara
|
jati, sandelwood,
akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek
|
Maluku
|
sagu, meranti, gotasa, kayu
besi, lenggua, jati, kayu putih, dan anggrek
|
3. Flora Indonesia timur
Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau.
No comments:
Post a Comment