JAM

Wednesday 24 May 2017

CERITA KISAH NYATA






“ TERUSLAH MELAKUKAN KEBAIKAN “

Ada seorang teman baikku menuturkan kisahnya.
Dia bernama Rudi. Sore itu ia menemani isteri dan
Putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga
Bulanan disebuah toko swalayan…

Usai membayar, tangan-tangan mereka penuh
Dengan tas plastic belanjaan.
Baru saja mereka keluar pasar swalayan, isteri
Rudi dihampiri seorang wanita pengemis yang
Sementara itu bersama-sama seorang putri kecilnya.

Wanita pengemis itu berkata kepada isteri rudi
“ beri kami sedekah “ Bu !!
Isteri rudi kemudian membuka dompetnya
Selanjutnya ia menyodorkan selembar uang
Kertas berjumlah 1000 rupiah.

Wanita pengemis itu lantas menerimanya,
Ketika tahu jumlahnya tak memenuhi keperluan,
Ia lantas menguncupkan jari-jarinya menghadap
Kemulutnya ..
Lalu wanita pengemis itu memegang kepala anaknya
Serta sekali-kali ia mengarahkan jari-jari yang
Terkuncup itu kemulutnya, lalu ia Berkata.
“ aku serta anakku ini telah berhari-hari tak makan,
Tolong beri kami penambahan sedekah untuk
Dapat beli makanan !!

Mendengar perkataan wanita pengemis itu,
Isteri rudi berkata “ tidak, aku tidak akan memberikan
Penambahan Sedekah untukmu !!
Ironisnya walaupun tidak memberikan sedekah,
Isteri rudi dan putrinya malah bergegas menuju
Kesatu gerobak gorengan, untuk beli cemilan.


Pada saat bersamaan, rudi berjalan kearah ATM Center
Untuk mengecek saldo rekeningnya…
Waktu itu memanglah tanggal gajian, maka dari itu
Rudi mengecek saldo rekeningnya.
Didepan ATM, rudi memasukkan kartu kedalam mesin
Lalu ia tekan TOMBOL INFORMASI SALDO.
Tidak lama kemudian Nampak sebagian digit angka yang
Bikin rudi tersenyum.. Ya !! uang gajiannya telah masuk
Kedalam saldo rekeningnya.

Kemudian rudi menarik beberapa uang dalam jumlah
Jutaan rupiah, pecahan beberapa ratus ribu warna
Merah telah menyesaki isi dompetnya.
Lantas ada satu lembar uang berwarna merah juga
Tetapi nominalnya hanya 10 ribu rupiah lalu ia tarik
Dalam dompetnya..

Kemudian uang itu ia lipat kecil, untuk diberikan
Kepada wanita pengemis yang tadi memohon penambahan
Sedekah.. sewaktu wanita pengemis itu melihat nominal uang
Yang ia terima,, begitu girangnya dia, dia juga berucap syukur
Kepada Allah, serta berterima kasih kepada Rudi.
Dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan :
Alhamdulilah… Alhamdulilah…. Alhamdulilah
Terima kasih Pak !!
Mudah-mudah Allah memberi rejeki berlipat2
Untuk bapak beserta keluarga..
Mudah-mudah Allah memberikan kebahagiaan
Lahir serta batin untuk bapak beserta keluarga.
Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah,
Wa rahmah. Rumah tangga serasi, serta anak-anak
Yang shaleh serta shalehah.
Mudah-mudah bapak beserta keluarga diberi kedudukan
Yang terhormat nantinya disurga !!

Rudi tak menganggap bakal mendengar tanggapan
Yang demikian mengharukan. Rudi hanya menduga
Bahwa pengemis itu mengucap terima kasih saja
Tetapi apa yang disampaikan wanita pengemis itu
Sungguh membuat rudi terpaku serta membisu..
Terlebih ketika sekali lagi ia dengar wanita itu berkata
Kepada putri kecilnya, “ Dik.. Alhamdulilah pada akhirnya
Kita dapat makan juga.. Deggg !!! berdetak begitu kencang
Rupanya wanita pengemis tadi sungguh mengharapkan
Penambahan sedekah, supaya ia serta putrinya dapat makan.
Lalu mata rudi membuntuti kepergian mereka berdua,
Yang lari menyebrang jalan, lantas masuk kesatu warung
Tegal untuk makan disana…

Rudi masih terdiam dan terpana ditempat yang sama,
Sampai isteri dan putrinya kembali serta lalu menyapa rudi.
Kemudian mata rudi berkaca-kaca. Lalu isteri rudi menyapa ?
“ Ada apa Pak “
Dengan nada yang agak berat serta terbata-bata,
Rudi menerangkan !! “ Aku barusan memberikan sedekah
Pada wanita pengemis tadi, sejumlah 10 ribu rupiah.
Awalnya isteri rudi nyaris tak sepakat ketika rudi menyampaikan
Kalau ia memberikan penambahan sedekah pada wanita
Pengemis itu.. tetapi rudi meneruskan kalimatnya :
Bu… !!! saya berikan sedekah Cuma 10rb, waktu pengemis
Itu menerimanya, ia berucap Hamdalah berkali-kali seraya
Bersyukur kepada Allah, dan tidak itu saja..
Wanita pengemis itu mendo’a kan saya, mendo’a kan dirimu,
Anak-anak serta keluarga kita..
Panjang sekali ia berdo’a bu… ia Cuma terima karunia
Dari Allah SWT, sebesar 10 ribu saja, telah sedemikian
Hebatnya bersyukur..
walau sebelumya saya melihat saldo rekening, dan
nominalnya jutaan rupiah, waktu liat saldo itu saya hanya
mengangguk2 serta tersenyum, saya terlupa ucap syukur
serta Hamdalah..

bu… !!! saya malu pada Allah, dia yang hanya terima
10 ribu, sedemikian bersyukurnya dia pada Allah
Serta berterima kasih kepadaku.
Rudi mengakhiri kalimatnya dengan nada yang terbata-bata
Serta sebagian bulir air mata menetes…
Isterinya juga jadi lemas sesudah mengerti begitu
Sampai kini kita kurang bersyukur sebagai hamba Allah

Ya Allah, ampunilah kami, beberapa hamba-Mu yang
Sering lupa atas semua Nikmat-Mu

#Teruslah Lakukan Kebaikan

Thursday 26 January 2017

Makalah Tentang Manajemen Ilmiah Beserta Contoh Kasusnya



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Penyusun













DAFTAR ISI

Kata Pengantar ----------------------------------------------------------------
Daftar Isi ----------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ------------------------------------------------------------
1.2 Rumusan Masalah ---------------------------------------------------------
1.3 Tujuan Penulisan ----------------------------------------------------------

BAB II PEMBAHASAN
2.2 Kronologi Manajemen Ilmiah ---------------------------------------------
2.3 Teori Manajemen Ilmiah Menurut Para Ahli ------------------------------
2.3 Prinsip Manajemen Ilmiah -------------------------------------------------
2.4 Studi Gerakan dan Waktu -------------------------------------------------
2.5 Contoh Kasus Manajemen Ilmiah -----------------------------------------

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ----------------------------------------------------------------
3.2 Saran -----------------------------------------------------------------------











BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula mempelopori teori manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari.



1.2 RUMUSAN MASALAH
a.      Bagaimana kronologi manajemen ilmiah?
b.      Apa pengertian teori manajemen ilmiah menurut para ahli?
c.       Apa saja prinsip manajemen ilmiah?
d.      Apa yang dimaksud dengan studi gerakan dan waktu?

1.3 TUJUAN
a.      Mengetahui kronologi manajemen ilmiah
b.      Mengetahui teori manajemen ilmiah menurut para ahli
c.       Mengetahui prinsip manajemen ilmiah
d.      Mengetahui yang dimaksud studi gerakan dan waktu




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kronologi Manajemen Ilmiah
Era manajemen ilmiah merupakan era dimulainya persemaian ke ilmuan disiplin teknik industry dan merupakan babak baru dalam disiplin kerekayasaan dimana tidak hanya factor teknikal tetapi juga aspek-aspek yang terkait dengan unsure manusia, serta aspek keekonimian mulai diperhitungkan, sehingga kriteria kinerja yang digunakan tidak hanya produktivitas tetapi juga efisiensi. Sistem kerja yang semula bergantung pada pekerja, mulai dianalisis secara ilmiah, diperbaiki dan dibakukan metoda kerjanya sehingga pekerjalah yang mengikuti motoda kerja. Menurut Hicks (1994) secara kronologis era ini dapat dibagi atas tiga bagian, yaitu era pionir, era tradisional dan era awalmodernis.
·         Era Pionir
Era  pionir ini ditandai dengan di mulainya penggunaan metode ilmiah dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam suatu system kerja . Tujuan yang ingin dicapai adalah bagaimana meningkatkan produkvitas system kerja secara effisien yang dapat memberikan nilai tambah baik bagi manajemen maupun bagi pekerja .Pada era ini bagaimana meningkatkan produktivitas system kerja secara efisiensi dilakukan dengan cara memperbaiki hubungan antara manusia,  mesin dan material yaitu memperbaiki metode kerjanya, dan juga perbaikan instrument peralatan bantu kerjanya. Perbaikan ini dilakukan melalui penerapan studi waktu (time study) dan studi gerakan (motion study) dengan menggunakan model deskriptif (charting model).
·         Era Tradisionalis
Pada era ini ide dasar Taylor pada era pionir dikembangkan dan diaplikasikan pada bidang kajian yang lebih luas , tidak hanya terfokus kepada stasiun kerja tapi dikembangkan pada system manufaktur(fabrikasi), dan mulai merambah pula diluar system non manufaktur. Pada aliran tradisionali supaya peningkatan produktivitas dan effisiensi dilakukan melalui perbaikan system kerja dengan pengembangan peralatan bantu kerja (instumen) yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Perbaikan system kerja dilakukan dengan menggunakan teknik tata cara kerja (method engineering).
·         Era awal modernis
Mulai diperkenalkan penggunaan matematik dan statistic serta prinsip optimasi klasik dalam menyelesaikan permasalahan dalam  system integral. Objek dan ruang lingkup kajian ditekankan pada perancangan (design) dan pengoperasian system manufaktur dan diperluas pula pada bidang diluar manufaktur. Era ini merupakan era peralihan dari metode analis teknik industry klasik yang berbasis pada konsep Taylor ke metode analisis teknik industry yang berbasis kepada pendekatan optimasi yaitu penyelidikan operasional .Pada era ini mulai dikembangkan instrument peningkatan produktivitas dan effisiensi yang lebih fokus pada pendekatan matematis dan statistik. Beberapa nama yang patut dicatat pada era ini diantaranya F.W.Harris, W.A Shewhart , Grant &Ireson , Barnes, NiebeldanMundel , dan Mutter dan Apple.

 2.2 Teori Manajemen Ilmiah Menurut Para Ahli
Frederick W Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker Gillberth dan Lilian Gillberth adalah tokoh-tokoh dibalik teori manajemen ilimiah. Mereka memikirkan suatu cara meningkatkan produktivitas dengan menangani kondisi kekurangan tenaga terampil melalui efisiensi para pekerja. Berikut penjelasan mengenai teori manajemen ilmiah menurut para ahli

·         Frederick W. Taylor ( 1856-1915 )
Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor sekitar tahun 1900an. Taylor terkenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah karena hasil penelitiannya yang telah dibukukan dalam karyanya “principles scientific management” tentang usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja berdasarkan waktu dan gerak pada tahun 1886, dijadikan sebagai pegangan penting bagi para buruh dan manajer. Dalam penelitiannya itu, ia berpendapat bahwa efesiensi perusahaan rendah karena banyak waktu dan gerak-gerak buruh yang tidak produktif.
Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah metode studi,analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme–mekanisme atau teknik–teknik “a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi dan untuk mencapai efisiensi dan keefektifan organisasi. Ia berasumsi bahwa manusia harus diperlakukan seperti mesin. Dalam bekerja, setiap manusia harus diawasi oleh supervisor secara efektif dan efisien.
Gerakan Taylor terkenal dengan gerakan efisiensi kerja. Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik “the one best way of doing job” dia mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah. Taylor terkenal dengan rencana peng-upahan yang merangsang “differential rate system”, yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan.
Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu : Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan Testimony Before the Special House Committee, yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental dikalangan manajer dan karyawan.
Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah :
a.      Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang sistematis).
b.      Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya perpecahan.
c.       Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.
d.      Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
e.      Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya, untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.

Beberapa penegasan Taylor  yang terkait dengan pengertian manajemen ilmiah diantaranya adalah:
·         Manajemen ilmiah bukanlah merupakan alat effisiensi (sscientific management is not any efficiency device)
·         Manajemen ilmiah bukanlah merupakan skema sistem penggajian, dan bukan pula sistem pemberian intensif atau bonus kepada karyawan
·         Manajemen ilmiah bukanlah studi waktu dan studi gerakan
·         Manajemen ilmiah bukanlah membagi tugas dan fungsi antara pekerja, mandor dan manajemen

·         Henry L. Gantt ( 1861-1919 )
Henry L.Gantt (1861-1919) mempertimbangkan kembali system perangsang Taylor, dengan memperkenalkan sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya dalam sehari berhak menerima bonus.
Beliau juga memperkenalkan system "Charting" yang terkenal dengan "Gant Chart". Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sama yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan menekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya "Gantt Chart" yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique). Gantt menekankan pentingnya mengembankan minat timbal balik antara manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis. Dia menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan bahwa “dalam segala masalah manajemen unsur manusia yang paling penting”.
Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan,yaitu :
a.      Saling menguntungkan antar tenaga kerja dengan manajemen.
b.      Seleksi kerjasama ilmiah tenaga kerja
c.       Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
d.      Pengunaan-pengunaan,instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

Kontribusi terbesar dari Gantt adalah dengan menghasilkan metode grafik sebagai teknik scheduling produksi untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi yang terkenal dengan “Gantt Chart” yang memuat jadwal kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi pemborosan.

·         Frank dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972)
Frank B. Gilbreth (1868-1924) dan Lilian Gilbreth (1878-1972). Pasangan suami istri ini bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak (fatique and motion studies). Disamping itu Lilian juga tertarik dengan usaha membantu pekerja, menurut Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai mahluk manusia.
Contributor utama dalam aliran ini adalah pasangan suami istri Frenk Bungker dan Lilian Gilbreth. Dalam aliran ini Frank lebih cenderung terhadap masalah yang sangat efisien, terutama untuk menemukan “cara yang terbaik untuk mengerjakan suatu tugas”.
Konsep Gilbreth adalah gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan, hal ini dapat meningkatkan semangat karyawan.
Sedangkan istrinya Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja ,seperti seleksi,penempatan dan latihan personalia.Dia menuangkan gagasannya dalam buku yamg berjudul” The Psychology of Management”.
Pasangan ini juga terkenal dengan konsep “Three position plan of promotion” (rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi), Menurut konsep ini setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru. Pada saat yang sama karyawan melakukan pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi dan sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a learner and teacher). Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan karyawan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan karyawan sebagai manusia biasa.

·         Harrington Emerson (1853-1931)
Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan, dimana dan hasil penelitiannya menunjukkan kebenaran prinsip yaitu bahwa uang akan lebih berhasil bila mengetahui tujuan penggunaannya. Bukti dan pendapat Emerson yaitu adanya istilah Manage ment by Objective (MBO).
Emerson mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut:
a.      Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
b.      Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
c.       Adanya staf yang cakap.
d.      Disiplin.
e.      Balas jasa yang adil.
f.        Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg – sistem informasi dan akuntansi.
g.      Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja.
h.      Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan.
i.        Kondisi yang distandardisasi.
j.        Operasi yang distandarisasi.
k.       Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
l.        Balas jasa efisiensi-rencana intensif.
2.3 Prinsip Manajemen Ilmiah
Prinsip manajemen ilmiah (The Principle of Scientific Managemen) yang dikemukakan Taylor terdiri atas empat prinsip dasar yaitu:
1.      Kembangkan ilmu untuk setiap elemen tugas manusia sebagai pengganti pendekatan rule of tumb
2.      Pilih, latih dan kembangkan tenaga kerja secara ilmiah. Di masa lalu, para pekerja itu sendiri yang memilih tugas dan melatih dirinya sendiri
3.      Bina kerjasama dan saling pengertian dengan para pekerja untuk menjamin agar tugas-tugas dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah
4.      Bagi tanggung jawab diantara manajemen dan pekerja. Manajemen harus melaksanakan fungsi-fungsi yang tidak mungkin dilaksanakan dengan baik oleh para pekerja seperti perencanaan dan pengendalian kerja

2.4 Studi Gerakan dan Waktu
Studi gerakan dan waktu
Studi gerakan dan waktu (motion and time study) merupakan konsep dan metoda Teknik Industri yang paling klasik (the classical of industrial engineering method) yang dikembangkan oleh Taylor dan Gilberth.
ü  Studi gerakan
Studi gerakan (motion study) adalah analis terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan oleh anggota tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya. Dengan mengetahui gerakan-gerakan ini, maka akan dapat diusahakan perbaikan gerakan yang akan dapat menghemat waktu dan sumber daya yang tersedia. Penghematan dilakukan dengan menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif (yang membuang waktu tanpa memberi nilai tambah). Frank B. Gilberth beserta istrinya Lilian meneliti secara mendalam tentang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan berhasil merumuskan 17 elemen gerakan dasar yang dikenal dengan sebutan Therblig. Konsep Terblig diperoleh Gilberth setelah dengan teliti mengamati gerakan pemasangan batu bata dengan menggunakan kamera, sehingga dapat direkam semua gerakan yang kecil sekalipun (micro motion study).
            17 elemen gerakan dasar yang dikenal dengan sebutan Therblig antara lain:
1.      SH: Search (Mencari)
Merupakan gerakan mata untuk menemukan letak objek yang akan diambil.
2.      ST: Select (Memilih)
Merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur.
3.      G: Grasp (Memegang)
Adalah gerakan untuk memegang objek yang telah dijangkau pada gerakan sebelumnya.
4.      R: Reach (Menjangkau)
Adalah bagian dari usaha untuk mendapatkan objek dari suatu tempat.
5.      M: Move (Membawa)
Adalah gerakan tangan dengan badan tertentu dan objek yang dipegang.
6.      H: Hold (Memegang untuk memakai)
Adalah gerakan memegang objek untuk membantu gerakan pada saat perakitan atau gerakan memakai.
7.      RL: Release Load (Melepas)
Merupakan gerakan untuk melepaskan objek yang digenggam tangan.
8.      P: Posittion (Mengarahkan)
Adalah gerakan yang biasanya dilakukan sebelum gerakan perakitan.
9.      PP: Preposition (Mengarahkan sementara)
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk mempermuadah pemakaian dari objek atau peralatan untuk pekerjaan selanjutnya.
10.  I: Inspection (Pemeriksaan)
Adalah gerakan untuk memeriksa objek apakah telah memenuhi spesifikasi tertentu atau belum.
11.  A: Assemble (Perakitan)
Adalah gerakan untuk menggambungkan satu objek dengan objek lain sehingga menjadi satu kesatuan.
12.  DA: Disassemble (Lepas rakit)
Adalah gerakan kebalikan dari gerakan perakitan.
13.  U: Use (Memakai)
Adalah gerakan tubuh yang menggunakan suatu alat tertentu untuk suatu jenis proses tertentu.
14.  UD: Unavoidable Delay (Kelambatan yang tak bisa terhindarkan)
Kelambatan ini diluar kemampuan operator untuk mengendalikannya.
15.  AD: Avoidable Delay (Kelambatan yang dapat terhindarkan)
Kelambatan ini datangnya dari dalam diri opertor yang dapat berupa kebiasaan kerja atau kondisi kesehatan dari pekerja.
16.  PN: Plan (Merencana)
Gerakan ini berupa proses mental dimana operator berfikir untuk menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya.
17.  R: Rest (Istirahat)
Gerakan ini terjadi akibat pekerja lelah, sehingga memerlukan istirahat disela-sela bekerja.

2.5 Contoh Kasus Manajemen Ilmiah 1
Pemecatan 5000 Pegawai Tri-Energi

Perusahaan Tri-Energi sebuah perusahaan minyak mempunyai persediaan sekitar 5000 karyawan sebagai hasul kegiatan penarikan selama periode kekurangan tenaga kerja. Perusahaan mengantisipasikan bahwa pasar tenaga kerja akan semakin ketat. Oleh karenanya perusahaan memutuskan mempersiapkan diri dengan penarikan kelompok pekerja agar kebutuhan yang diantisipasi dapat terpenuhi.
Setelah mempekerjakan karyawan ekstra, perusahaan pada dekade selanjutnya secara continu mengotomatisasikan fasilitas – fasilitas produksinya selama periode tersebut, meskipun kapasitas produksi berlipat ganda, perusahaan akibat otomatisksasi hanya memerlukan jauh lebih sedikit karyawan untuk mengoperasikan fasilitas – fasilitas. Jadi keadaan menjadi berbalik dari antisipasi perusahaan yaitu bahwa 5000 karyawan yang telah terlanjur ditarik tak pernah lagi seluruhnya dibutuhkan.
Perusahaan menganjurkan untuk mempekerjakan 5000 karyawan itu, dan membuat masyarakat berpendapat bahwa sekali diterima bekerja seorang karyawan yang melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan dapet mengharapkan untuk tetap mempertahankan pekerjaannya, bagaimanapun juga Trienergi kemudian mengalami masalah dengan rendahnya harga dipasaran dan laba yang didapet turun sampai tingkat yang kurang memuaskan, direktur utama Jhonny Bolang mempertimbangkan pemberhentian 5000 karyawan yang tak pernah diperlukan tak satupun memenuhi syarat atau perlu dipertahankan sampai pension, dia sadar bahwa banyak posisi managernya dapat di hilangkan karena secara potensial angkatan kerja akan lebih kecil.

Contoh Kasus 2 :

Budiono Menerima Tawaran Perkerjaan Baru
      Budiono telah menjadi seorang representative pelayanan langganan bagi perusahaan produk produk ilmiah CIRO untuk beberapa tahun lamanya. Dalam posisi ini dia membantu para langganan melalui penjelasan tentang cara penggunaan produk produk CIRO untuk memecahkan berbagai masalah teknis mereka. Dia juga menerima order- order pembelian dari para langganan, dan memberikan pelayanan purna jual untuk menjamin bahwa kebutuhan langganan terpuaskan oleh produk – produk CIRO.
    Atasan Budiono adalah saudara Wijoyo, manajer pemasaran perusahaan CIRO. Budiono selalu mempunyai hubungan baik yang menyenangkan dengan saudara Wijoyo, dan pendapatannya cukup tinggi dibandingkan bekerja di perusahaan lain.
       Baru–baru ini Budiono menerima sebuah surat dari saudara Tajudin, Wakil Presiden Direktur Bidang Penelitian perusahaan CIRO, menanyakan apakah dia “akan tertarik untuk meluangkan kira-kira setengah waktu kerjanya dalam tim pengkoordinasikan tes-tes koorperatif dengan para langganan yang bertugas mengevaluasi efektivisa produk-produk baru CIRO dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tertentu mereka”. Untuk pekerjaan penelitian terapan ini. Budiono akan melapor kepada Tajudin. Surat tersebut disampaikan tanpa sepengetahuan Wijoyo.
      Budiono sangat tertarik dengan pekerjaan baru ini, tetapi dia ragu-ragu apakah ia dapet bekerja secara sukses untuk kedua atasannya.

Contoh Kasus 3 :
Manajemen Ilmiah Berarti Eksploitasi Dan Dehumanisasi Karyawan?
Profesor LKH, dikenal sebagai ahli ekonomi tenaga kerja dan manajemen sumber daya manusia, membuat pernyataan berikut dalam suatu kelas seminar program S2. “Saya menolak manajemen ilmiah (scientific manajemen) sebagai suatu aliran yang dapat terus dipertahankan karena aliran itu mengeksploitasi dan melakukan dehumanisasi (tidak mempermanusiakan) para pekerja. Ini menyebabkan hilangnya respek diri mereka dan membuat mereka seperti mesin belaka yang mengikuti order-order manajemen”. Professor LKH menyatakan hal itu dalam tanggapanya terhadap suatu pertanyaan apakah dia setuju untuk terus mengembangkan tulisan-tulisan Taylor.















BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1.      Dalam perkembangannya manajemen ilmiah dibagi menjadi 3 era, yaitu era pionir, era tradisionalis, dan era awal modernis
2.      Beberapa penegasan Taylor  yang terkait dengan pengertian manajemen ilmiah diantaranya adalah:
·         Manajemen ilmiah bukanlah merupakan alat effisiensi (sscientific management is not any efficiency device)
·         Manajemen ilmiah bukanlah merupakan skema sistem penggajian, dan bukan pula sistem pemberian intensif atau bonus kepada karyawan
·         Manajemen ilmiah bukanlah studi waktu dan studi gerakan
·         Manajemen ilmiah bukanlah membagi tugas dan fungsi antara pekerja, mandor dan manajemen
3.      Prinsip-prinsip manajemen ilmiah:
ü  Kembangkan ilmu untuk setiap elemen tugas manusia sebagai pengganti pendekatan rule of tumb
ü  Pilih, latih dan kembangkan tenaga kerja secara ilmiah. Di masa lalu, para pekerja itu sendiri yang memilih tugas dan melatih dirinya sendiri
ü  Bina kerjasama dan saling pengertian dengan para pekerja untuk menjamin agar tugas-tugas dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah
ü  Bagi tanggung jawab diantara manajemen dan pekerja. Manajemen harus melaksanakan fungsi-fungsi yang tidak mungkin dilaksanakan dengan baik oleh para pekerja seperti perencanaan dan pengendalian kerja
4.      Studi gerakan (motion study) adalah analis terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan oleh anggota tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya.
5.      Studi waktu (time sstudy) yang dirintis oleh taylor merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam perbaikan metoda kerja suatu sistem kerja khususnya yang terkait dengan penentuan waktu baku dari suatu pekerjaan termasuk juga waktu baku elemen elemen pekerjaanya.
6.      Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar dalam kehidupan nyata terutama konsep efektif dan efisien.
7.      Banyak sekali keuntungan dari manjemen ilmiah, salah satunya mampu memberikan rancangan kerja dan mendorong manajer untuk mencari alternatif terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan
8.      Kekurangan yang sangat mendasar dalam teori manajemen ilmiah ini adalah Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional yang hanya dapat dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang kebutuhan sosial karyawan.

3.2 SARAN
            Sebaiknya  teory  manajemen  ilmiah  ini dikaji  ulang  karena di dalam teory manajemen  ilmiah  ini  masih ada kekurangan yang  sangat  mendasar yang ada hubungannya dengan manusia terutama dalam hal memandang kebutuhan social karyawan. Selain itu  di dalam teory manajemen ilmiah peningkatan produksi tidak di sesuaikan dengan gaji karyawan bahkan pemberhentian karyawan  pun  terjadi. 

CERITA KISAH NYATA

“ TERUSLAH MELAKUKAN KEBAIKAN “ Ada seorang teman baikku menuturkan kisahnya. Dia bernama Rudi. Sore itu ia menemani ister...